Teruntuk Anak Keduaku

Ranti Nur Vazrin

Hamil 9 Bulan

2024/02/16

閲覧

125

Saat ini Aku masih dalam keadaan mengandung di usia 38 minggu, menunggu gelombang cinta dari sang buah hati. Jujur, pertama kali mengetahui Aku hamil anak kedua, Aku terkejut, panik dan juga takut, karena Aku yang merasa masih belum siap untuk memiliki anak lagi. Padahal saat itu, Aku juga dalam kondisi KB. Aku merasa belum sanggup karena Aku dirumah harus mengurus anakku, juga termasuk mertuaku yang sakit, belum pekerjaan rumah lainnya. Awal kehamilan, Aku merasa tidak begitu semangat, namun Aku tetap menjalani kontrol rutin. Kehamilan keduaku ini berbeda dengan kehamilan pertamaku, kehamilan pertamaku bahkan tidak memiliki keluhan apapun atau sering disebut hamil kebo, sedangkan kehamilan keduaku ada saja keluhannya. Dikehamilan ini, Aku merasakan mual, lebih peka terhadap bau terutama bau amis dan menyengat, juga gusiku yang bengkak padahal tidak pernah sakit selama ini. Bahkan gatal-gatal dibagian tertentu yang tidak bisa diobati meski sudah berobat. Aku merasa kesal, kenapa seperti ini? Aku yang masih merasa belum siap memiliki anak lagi padahal kandunganku sudah masuk usia 3 bulan. Akan tetapi, semua pandanganku berubah ketika usia kandunganku memasuki 4 bulan dan mulai merasakan pergerakannya. Belum lagi, Aku merasa teriris mendengar saudaraku yang harus kehilangan calon anaknya setelah bertahun-tahun menunggu. Semua hal itu membuatku tersadar dan bersyukur atas pemberian Tuhan. Dalam setiap do'aku, Aku bersyukur dan memohon ampun atas sikapku yang tak mensyukuri pemberian-Nya. Aku tersadar, Tuhan pasti memiliki rencana yang indah dengan menitipkan anugerahnya kepadaku. Akhirnya, Aku jalani kehamilan ini dengan penuh rasa syukur, meski keluhan kehamilan datang satu persatu silih berganti. Hal yang membuatku semakin tersadar, saat usia kehamilan 6 bulan Aku di diagnosa plasenta rendah dan mungkin harus tindakan SC karena ditakutkan pendarahan. Aku terus berdo'a kepada-Nya agar diberikan kemudahan dan berikan jalan yang terbaik. Hingga akhirnya, Aku melakukan pemeriksaan ke beberapa dokter lain dan hasilnya membuatku sangat lega bahwa plasentaku tidak menutupi jalan lahir. Aku semakin bahagia dan semangat untuk melahirkan anak keduaku kedunia. Teruntuk anak keduaku, maafkan Ibumu yang sempat menolak kehadiranmu, maafkan Ibumu yang acuh terhadapmu diawal kehadiranmu. Ibu akan berusaha menjadi Ibu yang terbaik dan memberikanmu kasih sayang. I love you. #kisahtakterlupakan