Frekuensi buang air kecil yang meningkat merupakan salah satu pertanda awal kehamilan dan hal yang sering terjadi saat hamil. Anda bisa buang air kecil🚽 kapan saja bahkan saat bersin maupun tertawa. Tidak perlu khawatir! Mari kita simak apa saja penyebab dan tips atasi sering buang air kecil ketika hamil.

Hal apa yang menyebabkan sering buang air kecil saat hamil?

🤰Posisi rahim yang menurun

Saat masa awal kehamilan, posisi rahim akan menurun karena janin sedang berkembang di dalamnya. Posisi rahim yang menurun menekan kandung kemih yang menyebabkan ibu hamil menjadi sering buang air kecil🧻.

✨Pengaruh hormon hCG

Aliran darah menuju ke panggul dan ginjal meningkat karena pengaruh hormon hCG. Hal ini menyebabkan ibu hamil🤰 menjadi sering buang air kecil.

✔️Ginjal bekerja lebih aktif

Saat hamil, ginjal bekerja 2 kali lipat lebih aktif. Hal ini terjadi karena ginjal bekerja memproses sisa dari sirkulasi yang dilakukan tubuh ibu dan janin👶.

Tips mengatasi sering buang air kecil ketika hamil

🌊Tetap minum air putih

Sering buang air kecil bukan berarti Anda mengurangi asupan air putih. Anda harus tetap memastikan asupan cairan tubuh tetap tercukupi dengan cukup minum air putih. Hanya, sebaiknya hindari banyak minum sebelum tidur🛏️ agar tidak mengganggu tidur Anda karena harus ke toilet.

☕Hindari minuman yang bersifat diuretik

Minuman yang bersifat diuretik contohnya adalah kopi, teh, soda🥤. Minuman-minuman tersebut memiliki kandungan zat yang membuat sering ingin buang air kecil.

👩‍🦱Lakukan senam kegel

Anda dapat melakukan senam kegel untuk memperkuat otot-otot yang mempengaruhi keluarnya urine. Lakukan dua sampai tiga kali sehari✔️. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum melakukan senam kegel jika Anda memiliki kondisi kehamilan tertentu.

😉Hindari menahan buang air kecil

Menahan buang air kecil karena Anda merasa malas terus menerus ke toilet akan berdampak buruk. Selain dapat membuat Anda semakin ingin terus-terusan ke toilet, menahan pipis😖 dapat menyebabkan infeksi saluran kencing.