Bolehkah Waxing saat Hamil?
é²èЧ
5,998
Para wanita sudah sangat normal untuk melakukan waxing di bagian kewanitaan maupun bagian tubuh lainnya. Akan tetapi, sebagai seorang ibu hamil, pasti pernah mendengar pantangan-pantangan saat hamil. Bagaimana dengan waxing atau mencukur rambut halus di tubuh saat hamil� Simak selengkapnya.
Pertumbuhan rambut halus saat hamil

ðRambut lebih cepat tumbuh saat hamil
Bagi wanita yang sedang hamil, penumpukan hormon akan mengakibatkan pertumbuhan rambut atau bulu yang yang sangat cepat atau bahkan di bagian tubuh yang tidak biasanya seperti di punggung bawah, perut, dan bagian lainnya.
â Waxing aman untuk ibu hamil
Menurut para ahli, waxing terbilang aman bagi wanita yang sedang hamil. Akan tetapi ada beberapa yang yang harus diperhatikan. Salah satunya dalam pemakaian krim saat mencukur. Aroma yang menyengat dari krim dan juga penciumanð ibu hamil yang lebih peka dapat menimbulkan mual.
â¡Waxing saat hamil lebih sakit
Hormon berubah saat wanita hamil. Hal ini membuat aliran darah yang lebih banyak menuju ke kemaluan. Selain itu kulit ibu hamil menjadi sensitif dan gatalð€ karena adanya hormon yang berubah. Hal ini yang menyebabkan waxing bisa terasa sakit daripada sebelum hamil.
Lalu, bagaimana cara waxing yang aman untuk ibu hamil?

ðšLebih berhati-hati saat waxing
Melakukan waxing dapat meningkatkan risiko infeksi. Hal ini disebabkan pembuluh darah di area sensitif berisiko pecah, sehingga bakteri dapat masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi, risiko ini merupakan risiko yang kecil. Dianjurkan untuk melakukannya secara hati-hati dan berikan antibiotik apabila mengalami infeksi.
ðMemeriksa jika ada alergi
Jika ibu hamil hendak melakukan waxing, maka disarankan untuk memastikan tubuh tidak bereaksi dan memiliki alergi terhadap wax yang akan digunakan. Caranya, oleskan sedikit wax ke kulit dan tungguâ²ïž. Apabila terjadi reaksi pada kulit seperti gatal, perih, kemerahan, dan sebagainya, maka hendaknya tidak memakai wax tersebut.
ð§ŽMemakai losion antiseptik
Agar mencegah kulit terasa perih dan terhindar dari infeksi, sebaiknya gunakan losion dengan kandungan antiseptik. Losion ini digunakan agar kulit menjadi lebih tenang pada sebelum dan sesudah selesai melakukan waxing.
ðKebersihan dan terapis ahli
Pastikan perangkat waxing yang akan digunakan bersih dan steril agar bakteri tidak masuk dan tidak terjadi infeksiðŠ . Bersihkan juga kulit yang akan di waxing terlebih dahulu. Pilih juga terapis yang telah berpengalaman agar mendapat perawatan yang tepat dan cocok untuk Anda. Beritahukan kehamilan Anda kepada terapis untuk mendapatkan tindakan yang tepat.
Hal-hal yang harus dihindari

âšLuka pada kulit
Saat waxing, pastikan tidak ada luka terbuka, ruam pada kulit, jerawat, varises, dan kondisi kulit lainnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko infeksi bakteri di area kulit. Waxing pada area kulit dengan luka berisiko terjadi peradangan.
ð¶âïžBerdiri saat waxing
Wanita yang sedang hamil akan mengalami perubahan badan. Perubahan badan ini dapat membuat kurangnya keseimbangan tubuh saat berdiri. Sehingga, tidak disarankan untuk berdiri saat waxing karena risiko terpeleset akibat badan yang kurang seimbang. Selalu berhati-hati dan lakukan dengan posisi yang aman agar terhindar dari segala resikonyað.
ðKrim perontok bulu
Sebaiknya hindari penggunaan krim instan untuk merontokkan bulu. Krim ini mengandung beberapa bahan kimia yang berisiko mengganggu kesehatan saat hamil. Dikhawatirkan bahan kimia tersebut dapat terserap pada kulit.

Baby Billyã¢ããªãããŠã³ããŒãã ããã«å€ãã®ã³ã³ãã³ããã芧ãã ãã

