Darah Nifas Sampai Kapan Keluar?
é²èЧ
4,688
Darah nifas merupakan salah satu kondisi yang membuat ibu menjadi khawatir dan bertanya-tanyaðð»ââïž akan kondisi kesehatannya. Terdapat beberapa tahapan darah nifas yang perlu diketahui agar ibu dapat mengetahui kapan kondisi normal dan kapan tanda-tanda yang harus diwaspadai.
Fakta-fakta seputar darah nifas
âApa yang dimaksud dengan perdarahan nifas?
Kondisi ketika terjadi perdarahan setelah melahirkan baik dengan persalinan caesar ataupun normal. Hal ini terjadi karena hasil dari proses alami tubuh untuk membersihkanð§¹ rahim dari sisa-sisa jaringan plasenta.
â ïžApakah berbahaya?
Keluarnya darah nifas setelah melahirkan merupakan kondisi yang wajar bagi ibu hamil. Namun, jika ibu merasakan gejala yang mengganggu dan tidak biasa sebaiknya segera berkonsultasi ke dokterð©ð»ââïž.
Apa saja tahapan darah nifas?
ð24 jam setelah melahirkan
Warna darah cenderung merah terangð¹atau kecokelatan dan gumpalan darah keluar dengan ukuran yang bervariasi, ada yang berukuran kecil sampai ada yang sebesar bola golf.
âïžMinggu pertama setelah melahirkan
Pada masa ini darah berwarna merah mudaðº atau cokelat tua dan memiliki tekstur berair. Gumpalan darah berukuran lebih kecil dibandingkan hari pertama.
âïžMinggu kedua pasca melahirkan
Darah cenderung menjadi berwarna putih kekuningan. Darah dapat kembali berubah warna menjadi kemerahan ketika ibu mulai banyak beraktivitasð¶ð»ââïž.
ð Minggu ketiga sampai kelima
Pada umumnya, perdarahan biasanya sudah tidak terjadi. Namun, jika perdarahan masih terjadi biasanya warna darah akan menyerupai keputihan.
ð6 minggu pasca melahirkan
Umumnya, perdarahan telah berhenti, dan mungkin ada beberapa ibu yang mengalami bercak dengan berbagai warna seperti merah, cokelatð«, atau kuning setelah beraktivitas.
Hal apa saja yang harus dilakukan?
ð€Perbanyak istirahat
IstirahatðŽ yang cukup juga disarankan agar kondisi tubuh ibu tetap stabil dan rileks untuk mencegah risiko terjadinya perdarahan hebat.
ð ð»ââïžMenghindari memakai tampon
Selama masa nifas, ibu dianjurkan untuk tidak menggunakan tampon karena penggunaan tampon dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteriðŠ .
ð«§Kebersihan organ reproduksi
Menjaga kebersihan organ reproduksi, salah satunya dengan mengganti pembalut secara berkala dan mencuci𧌠tangan sebelum dan sesudah melakukan penggantian pembalut.

Baby Billyã¢ããªãããŠã³ããŒãã ããã«å€ãã®ã³ã³ãã³ããã芧ãã ãã

