Bayi Mulai merasa Malu & Takut? Wajar!
é²èЧ
3,061
Seorang bayi mengalami perkembangan yang sangat pesat, tidak hanya secara fisik dan motorik, tetapi juga dalam kecerdasan emosionalnyað¡. Perkembangan emosi ini merupakan komponen krusial dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, yang akan memengaruhi bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungannya.
Bagaimana tahapan perkembangan kecerdasan emosional bayi?
âïžUmur 0-3 bulan
Bayi sedang dalam tahap mengembangkan emosi dasar seperti senang dan kesal, dan mengungkapkan ini melalui tangisanð¢ atau rengekan, karena gerak fisiknya terbatas. Bayi baru lahir sudah bisa mengenali wajah orang di sekitarnya dan mulai tersenyum sebagai respons komunikasi sejak usia 1 bulan lebih. Komunikasi verbal dengan bayi sangat penting pada tahap ini untuk melatih perkembangan emosinya.
ðUmur 4-6 bulan
Bayi mulai belajar bermain dengan mainannya dan bisa menunjukkan respon seperti tertawa atau menangis pada hal-hal yang membuatnya senang atau tidak nyaman. Bayi mulai bisa merespons dan mengenali orang tuanyaðšâð©âðŠ sebagai sumber keamanan dan perlindungan, dan biasanya akan mencari orang tua saat merasa tidak nyaman dengan kehadiran orang lain. Latihan motorik juga mulai diperkenalkan pada tahap ini.
âšUmur 7-11 bulan
Pada usia ini, bayi mengalami perkembangan kecerdasan emosional yang sangat cepat, mulai mengenal rasa takut dan malu, dan mampu melambaikan tanganð sebagai bentuk komunikasi. Rasa cemas juga mulai berkembang, dan bayi bisa menjadi lebih manja. Bayi mulai menunjukkan keinginannya walaupun belum fasih, dan mulai menirukan aktivitas yang dilihatnya. Saat mendekati usia 11 bulan, bayi lebih lancar dalam menyampaikan keinginannya melalui berbagai suara dan tangisan.
Tips mengasah kecerdasan emosional bayi umur 0-6 bulan
ðMemberikan sentuhan dan senyuman
Senyum dan sentuhan lembut adalah esensial dalam tiga bulan pertama kehidupan bayi, sebuah fase di mana si kecil mulai mengenali dunia di sekelilingnya dan belajar merasa aman dan nyaman. Interaksi penuh kasih ini membantu dalam mengembangkan rasa aman, kenyamanan, kebahagiaanð, dan kepercayaan diri pada bayi, serta mendukung perkembangan kecerdasan emosionalnya.
ðð»ââïžMemakai bahasa tubuh
Menggunakan bahasa tubuh sebagai sarana komunikasi untuk membantu mengembangkan kecerdasan emosional bayið¶ð», selain berbicara dengannya. Sebagai contoh, saat ingin memeluk bayi, cobalah membuka kedua tangan Anda lebar-lebar. Ini akan mengajarkan bayi bahwa gestur tersebut adalah isyarat ingin menggendong dan memeluknya dengan lembut.
Cara meningkatkan kecerdasan emosional bayi umur 6-11 bulan
â Membiarkan anak mengulangi sesuatu hal berulang kali
Orang tua sebaiknya membiarkan anaknya yang cenderung melakukan sesuatu berulang kali karena rasa penasarannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak.
ðMemberi dukungan untuk bereksplorasi
Pada masa ini, bayi memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga bersemangat untuk mengamati hal-hal di sekitarnya. Orang tua harus tetap waspadað akan pergerakannya agar bayi tidak terjatuh atau tertimpa benda tertentu.

Baby Billyã¢ããªãããŠã³ããŒãã ããã«å€ãã®ã³ã³ãã³ããã芧ãã ãã

