Efek Sering Memukul Balita
é²èЧ
1,531
Salah satu cara orang tua mendisiplinkan anak adalah dengan menghukum secara fisik, yaitu memukul badan si kecil. Akan tetapi, memukul justru memiliki banyak sekali dampak yang terjadi pada anak, tidak hanya sakit pada fisik si kecil setelah dipukulðïž, namun juga psikologis anak juga dapat terkena dampaknya.
Apa yang terjadi jika anak sering dipukul dan dimarahi?
ð§ Perkembangan otak terganggu
Jika orang tua beranggapan bahwa si kecil tidak mengerti situasi yang terjadi, maka ini merupakan anggapan yang kurang tepat. Menurut penelitian, anak yang kerap dipukul atau dimarahi akan membuat kecerdasanð yang si kecil miliki menjadi lebih rendah.
âïžTrauma
Anak yang sering dipukul atau dimarahi akan memiliki trauma akan perilaku yang ia dapatkan. Gejala anak dengan trauma biasanya akan kesusahan untuk tidurðð», selalu ketakutan, kemampuan mengingat terganggu, mudah marah, dan juga sering melamun.
ðªCerminan orang tua
Anak merupakan cerminan orang tua. Jika anak sering dipukul atau dimarahi oleh orang tuanya, ia bisa terpengaruh menjadi bersikap agresif dan kasar juga. Hal ini disebabkan karena anak menganggap hal tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan karena melihat orang tuanya melakukan hal yang sama.
Apakah ada efek lainnya?
ðSulit belajar
Anak yang sering dipukul atau dimarahi akan cenderung merasa takut untuk mencoba hal baru karena takut membuat kesalahan yang berujung dipukul atau dimarahið¢. Hal ini akan membuat anak sulit untuk mengembangkan dirinya untuk melakukan atau mempelajari hal baru.
ð©¹Melukai diri sendiri
Efek lainnya yang mungkin dialami anak jika sering dipukul atau dimarahi yaitu anak tidak hanya akan melampiaskan emosinyað¯ïž pada orang lain, tetapi juga pada diri sendiri, salah satunya dengan cara melukai diri sendiri. Anak bahkan bisa juga melakukan percobaan bunuh diri sebagai pelampiasan emosinya.
Apakah ada cara mendisiplinkan anak tanpa memukul?
ðPeraturan bersama
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendisiplinkan anak tanpa menyakiti fisik yakni membuat peraturan bersama. Peraturan yang dibuat harus berdasarkan kesepatanð€ antara orang tua dan anak agar anak bisa merasa ia juga memiliki tanggung jawab dan orang tua tidak perlu memukul si kecil.
âHukuman tanpa menyakiti
Saat anak melakukan kesalahan, beri hukuman yang sesuai dengan usia anak. Contohnya seperti menuliskanâïž maaf di buku, membersihkan sesuatu, atau hal lainnya tanpa menyakiti fisik atau mental anak. Yang paling penting adalah bangun komunikasi dengan anak agar hubungan orang tua dan anak semakin dekat dan membuat anak menurut pada orang tua.

Baby Billyã¢ããªãããŠã³ããŒãã ããã«å€ãã®ã³ã³ãã³ããã芧ãã ãã

