Drama mertua itu merajalela dimanapun, saya pun korban salah satunya, mgkn dengan mengikut campuri dan mengomentari hdup anak"nya yg suda menikah mereka terkesan membantu karna mereka beranggapan lebih tau lebih dulu lebih berpengalaman, pdhl tidak tau bagaimana tekanan mental dan batin yg dihasilkan dari perlakuan beliau itu. Kembali lagi pada suaminya harusnya memang bisa bertindak tegas dan tidak berat sebelah. Dan jelas tidak durhaka karna memang pada dasarnya sudah berumah tangga sudah selayaknya dan seharusnya keputusan itu yg menentukan 2 kepala, suami dan istri, mertua dan orangtua itu hanya boleh memberi saran jika diminta pendapatnya bukan malah mengikut campuri apalagi mengambil kendali atas hidup anak" nya yg sudah menikah. Tp sayangnya sedikit sekali mertua yg mengerti konsepnya, mereka sllu berpikir sekalipun menikah anaknya akan ttp miliknya sampai mati. :') ibarat kata di kekep dan tidak diizinkan mandiri. 😣✨

Dibilang durhaka sih engga ya Karena ketika sudah berumah tangga, yang berhak mengatur itu ya suami dan istri. Ibarat kata mah orang tua udh jadi “orang lain”, bukan bagian dari keluarga baru yang kita jalani

kalo org tua trlalu ikt campur rmh tangga anaknya jg gaboleh. ibaratnya udh beda keluarga gitu. bahkan setau saya, kl suami mau ksh uang itu ke istri dl, nafkahnya terpenuhi, br ke org tua, dan istri pun hrs tau suami ksh uang brp ke org tua. malah dosa kl mendahulukan ngsh ke org tua drpd ke istri. kl pasutri minta saran ke org tua boleh, dan org tua jg boleh ksh saran ini itu. menasehati gt boleh. tp ikt campur gaboleh. walau anak laki2 ttp milik ibunya selama ibunya msh hidup, tp dia hrs ttp bijak dan jd penengah antara mama nya dan istrinya. kategori anak laki2 (suami) durhaka kpd mama nya itu kl dia menelantarkan org tua nya, ga syg org tua nya. kl org tua ikt campur rmh tangga ya suami hrs tegas menolak tp dgn cara yg halus supaya ga menyakiti mama nya jg.